Wednesday, June 1, 2011

“Mainkan Out Of box-mu”

13066939901441908931

“Mainkan Out Of box-mu”

Itulah kalimat sharing saya dengan teman saya sesama penyuka menulis karya seperti cerpen. Ada beberapa cerpen yang kita kupas dan kita bedah. Dari pengambilan sudut pandang tokoh, rasa, hingga plot dan klimaks cerita yang bisa mengaduk-ngaduk emosi yang membaca atau cerita yang dikemas secara naratif.
.
Berbicara soal taste atau rasa sebuah karya sastra. Saya mengambil hipotesa bahwa proses kreatif menulis di gawangi oleh delapan kecerdasan yang dimiliki manusia.
.

.
Setiap kecerdasan adalah sumber daya yang bisa kita terapkan ketika mengekplorasi dan menginterpretasikan fakta-fakta dari subjek pelajaran. Ada langkah-langkah sederhana untuk ‘bermain dengan out of box’ kita.
.
1. Memotivasi Pikiran.
Kita harus berada dalam keadaan pikiran yang “kaya akal”. Itu berarti kita harus rileks, percaya diri, dan termotivasi. Jika kita stress atau kurang percaya diri atau tidak melihat manfaat dari apa yang kita cerap, kita tidak dapat berkembang dan ‘belajar’ untuk lebih baik lagi.
.
Dengan kata lain, kita perlu melihat manfaat pribadi dari investasi waktu dan tenaga kita. Hal-hal seperti inilah yang sangat berperan penting dalam proses pengembangan diri kita. Dan tiga faktor terpenting dalam hal ini adalah motivasi, motivasi, dan motivasi.
.
2. Memperoleh Informasi.
Kita perlu mengambil, memperoleh dan menyerap fakta-fakta dasar subjek yang kita pelajari melalui cara yang paling sesuai dengan pembelajaran inderawi yang kita sukai. Misalnya, kita lebih suka mendengarkan musik sambil membaca. Maka dengan iringan musik kita mampu menyerap isi bacaan dengan rileks dan kita bisa mencerap  manfaat setiap apa yang kita baca.
.
3. Menyelidiki Makna.
Menanamkan informasi pada memori mensyaratkan kita untuk menyelidiki implikasi atau dampak dan signifikasi, makna seutuhnya dengan secara seksama mengeksplorasi bahan subjek yang berkaitan. Ada perbedaan besar antara mengetahui dan memahami sesuatu itu dengan tepat.
.

.
Contohnya, kita tidak harus memahami bahwa Paris adalah ibukota Prancis. Kita hanya perlu mengingatnya saja. Ini adalah tingkat kinerja belajar yang relatif sedang.
.
Tak seorang pun menghargai tinggi karena kita telah ‘menguasai’ jenis keterampilan ini. Demikian pula, mengetahui bahwa Revolusi Prancis terjadi 1789 adalah faktual.
.
Tetapi memahami mengapa Revolusi Prancis itu penting dan bagaimana  Revolusi tersebut mempengaruhi sejarah Eropa dan Amerika memerlukan interpretasi. Ini mengharuskan kita meresapi rimba raya informasi, dan mengerti  serta memahaminya.
.
Keterampilan seperti itulah yang akan dihargai tinggi dalam masyarakat. Pembedaan antara penemuan fakta dan ‘penciptaan makna’ adalah membedakan antara pengetahuan yang dangkal dan pengetahuan yang mendalam.
.
Jadi, mengubah fakta menjadi makna adalah suatu di mana kecerdasan kita berperan penting dalam proses menulis kreatif ;)
.
With Love,
SiBengalLiar
Share 18

tags
Seed Newsvine

No comments:

Post a Comment