Wednesday, August 10, 2011

Indonesia dan Somalia: Memiliki Masa Depannya yang Sama?

Sambil menunggu dana bantuan yang datang untuk kelaparan di Somalia, terlihat begitu sibuknya banyak dari para jurnalis, sukarelawan, serta offisial dari UN Humanitarian Aid, Doctor withput the border mengadakan briefing mengenai perlunya keselamatan, keadaan yang sebenarnya terjadi di Somalia. Serta kekurangan2 yang terjadi di lapangan.

Dalam usaha bekerja sama dengan banyak pihak dari seluruh dunia, ternyata masyarakat internasional sejauh ini telah berkomitmen kurang dari setengah dari makanan dan bantuan dan uang yang diperlukan untuk terserang kelaparan di Somalia.

Badan Kemanusiaan dari PBB, Kepala Catherine Bragg mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB sebelumnya, hari ini bahwa mitra kemanusiaan badan dunia itu lebih dari 560 juta dolar singkat tentang pendanaan untuk menyediakan bantuan darurat untuk lebih dari 2,8 juta orang.

“Para donor yang telah berkomitmen lebih dari satu miliar dolar untuk respon sejauh ini dan terus more. Pihak kami sangat berterima kasih, terutama dalam masa ekonomi yang sulit. Namun besarnya penderitaan manusia di Somalia saat ini menuntut lebih “Bragg kepada anggota Dewan.. “Meskipun kesulitan beroperasi di salah satu negara yang paling terbelah konflik di dunia, kita tidak bisa membiarkan orang miskin, respons kita harus ditingkatkan dan sumber daya untuk mendukung upaya yang harus disediakan,” katanya.

14 juta rakyat Somalia dalam gerbang neraka di bumi yang gersang ini. Kehidupan menjadi sangat menyedihkan dimana, kelaparan, terutama ibu2, nenek, dan kakek serta anak2 meninggal setiap jamnya. Perasaan dan kesedihan yang sulit di tuliskan melihat, begitu banyak orang, terutama anak2 harus meninggal karena tidak dapat makan.

Masyarakat internasional sejauh ini telah berkomitmen kurang dari setengah dari makanan dan bantuan dan uang yang diperlukan untuk terserang kelaparan Somalia.

1313012861856126804

Seperti hidup dalam dunia paralel, terjadi di Indonesia.

Keadaan yang sangat menyedihkan bukan karena dunia ini tidak memiliki apa yang ada seperti basic necessity like beras, kacang,air, pakaian, tempat tinggal, serta kesempatan untuk menikmati hidup yang damai seperti jauh sdari jangkauan.

Banyak pihak yang menginginkan keadaan ini berlarut2. Sudah lebih dari 20 tahun, Somalia menjadi negara tanpa pemimpin yang jelas dan membela rakyatnya. Dimana Somalia, terpecah belah menjadi suatu negara didalam negara. Idiologi, kepercayaan, nativisme, keberingasan, ketamakan, serta kepentingan pribadi membuat kehidupan di sana menjadi sangat berbahaya untuk di tinggali.

Mogadishu adalah salah satu kota terawan di dunia. Di lain pihak beberapa group melarang datangnya bala bantuan untuk bangsanya sendiri, seperti group Al Shabaab. Dilain pihak di pantai di Somalia, yang begitu terkenal dengan para pembajak kapal, yang menikmati jutaan USD dari hasil bajakan mereka, seperti tidak perduli dengan keadaan di negara mereka sendiri.

Upaya yang dilakukan oleh Presiden Sheikh Sharif Ahmed didampingi oleh Wakil Perdana Menteri Somalia dan Menteri Luar Negeri, HE Muhammad Ibrahim, Deputi Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan, HE Hussein Arab Isa dan Menteri Somalia Perempuan dan Urusan Keluarga, HE Mariam Aweys Jama seperti angin belaka serta penipuan publik. Dalam kehidupam yang mewah, penuh korupsi dan kolusi, mereka membanggakan diri mereka dapat mengusir grup Shabaab, dari kota Mogadishu. Sound familiar dengan Pakistan dan Indonesia? Dengan menggunakan kelompok extrimis nativis kepercayaan karbitan, demi dana Anti Terorisme.

Sungguh aneh bin ajaib, dalam penyataan umumnya kepada wartawan Reuters Africa, bahwa Presiden Somalia Sheikh Sharif Ahmed berjanji pada Rabu untuk menyingkirkan negara itu dari militan Islam yang berjuang untuk menggulingkan pemerintahannya dan memblokir bantuan pangan untuk jutaan orang menghadapi kelaparan.

“Selama mereka berada di wilayah Somalia, bahkan inci, saya tidak akan beristirahat,“ kata Ahmed dalam konferensi pers setelah pertemuan Presiden Tanzania Jakaya Kikwete di Dar es Salaam. “Tekad kami adalah untuk membersihkan mereka,“ katanya.

Kembali lagi kepada kemunafikan pemerintahan Somalia, yang terus menerus mempertahan status Quo, demi melegiminasi pemerintahan yang korup. Sehingga negara2 lain harus terus menerus membantu mereka. Sedangkan mereka sendiri dan beberapa negara tetangga di sana, seperti tidak ingin menyelesaikan persoalan yang mulanya sangat sepele, yaitu hak asasi manusia untuk dapat hidup dengan tenang dan memiliki kesempatan untuk” MAKAN dan MINUM”.

Sedang para pejabat2 pemerintah Somalia hidup dengan gelojoh, bermewah ria, 200 meter dari Istana mereka rakyat kelaparan, sampai harus memasak tanah untuk makan, dan minum darah serta air kecing mereka sendiri.

Paralel World dengan Indonesia, yang mengarah kepada ketiseimbangan antara kekayaan yang korup, dengan keadaan yang asli, yaitu kemiskinan, kekurangan air, kekurangan makanan, anak2 terlantar, ibu2 dan bapak2 yang memandang betapa Indahnya Istana Merdeka, sedangkan mereka duduk di depan Monumen MONAS, dengan keadaan lapar dan dahaga.

Seperti negara2 Afrika yang kaya raya dengan segala mineral, bahan tambang, hutan, serta keindahannya. Terus menerus mempraktekan apa yang di alami di Indonesia, korup, kolusi, narisis, dibungkus dengan cara2 yang halus, dan seolah2 murni. Secara sistematis menggelandangkan, menghancurkan masa depan yang akan datang, dengan membuat dan mencuci otak rakyatnya bahwa tidak ada masa depan yang ada hanya ALLAH yang baik hati dan murah hati.

Oleh sebab itu ALLAH telah menunjukan para korup pemerintahan dan pemimpin negara untuk memberikan bantuan serta sedekahan sekadarnya, seperti memberikan anjing buduk sisa makanan dari pesta duren.

13130129091965270486

Psychopathy personality ini terus saja di kembangkan. Teringat tulisan dari salah satu murid Aristotle di masa lalu Yunani, Theophrastus. “The Unscrupulous Man will go and borrow more money from a creditor he has never paid … When marketing he reminds the butcher of some service he has rendered him and, standing near the scales, throws in some meat, if he can, and a soup-bone. If he succeeds, so much the better; if not, he will snatch a piece of tripe and go off laughing.”

Teringat kata2 dari Winston Churchill, ” There comes a special moment in everyone’s life, a moment for which that person was born…..When he sizes it… it is his finest our.”

John Locke said, ” What we think determines who we are. Who we are determines what we do. The actions of men or women are the best interperters of their thoughts.”

Our Thought determine our destiny. Our destiny determines our legacy.

“You are today where your thought have brought you, You will be tomorrow where your thought take you.” by James Allen.

Jack Soetopo sambil genjot becak di Jordania, menunggu kesiapan semua alat2 menuju Somalia, the Unknown State.



Share

EDIT
Laporkan
Tanggapi
Beri Nilai
http://kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan-anak/2011/08/11/indonesia-dan-somalia-memiliki-masa-depannya-yang-sama/

Somalia:Kemiskinan Parah Abad ke-21

Tragedi di masa globlalisasi dan jaman modern ini, dimana kelaparan yang sangat membuat siapapun yang masih memiliki hati nurani yang baik akan tak kuasa mengeluarkan air mata. Bukan saja kelaparanan, tetapi setelah menatap mata anak2 yang menderita, dan sakit yang begitu pasrah. Membuat mimpi buruk yang selama ini kita tidak inginkan menjadi kenyataaan.

Menurut Mark Bowden,pejabat kemanusiaan PBB untuk Somalia, Bahwa bantuan itu hanya mencapai sekitar 20 persen dari 2,6 juta orang Somalia yang membutuhkan. Walaupun di kota Mogadishu, polulasi 600,000 jiwa, situasi disana cukup mengembirakan.

Selanjutnya Kiki Ghebo, seorang pejabat kemanusiaan PBB lainnya, mengatakan berbagai jenis bantuan yang dibutuhkan: makanan untuk, vaksin kelaparan dan bantuan medis untuk mencegah wabah penyakit, dan hal-hal seperti terpal plastik dan peralatan mema, more..............http://luar-negeri.kompasiana.com/2011/08/11/somaliakemiskinan-parah-abad-ke-21/