Tuesday, December 6, 2011

allAfrica.com: Somalia: Journalists Arrested in Mogadishu Clampdown

allAfrica.com: Somalia: Journalists Arrested in Mogadishu Clampdown: "The National Union of Somali Journalists (NUSOJ) condemns the widespread clampdown by security forces of the Transitional Federal Government (TFG) of Somalia that has resulted in the arrest and detention of three radio journalists in Mogadishu."

'via Blog this'

DPR Telah Memilih Anak Bawang untuk Ketua KPK?

DPR Telah Memilih Anak Bawang untuk Ketua KPK?: "By Dedemit

Semua orang bisa jadi pengamat politik,termasuk bapak ane yang kerjanya tukang kredit.Bukannya malah mikirin orang orang yang gak bayar kreditan,bapak malah sempat sempatnya menceritakan dengan antusias tentang kekelahan pak Bambang W menjadi ketua dalam KPK idol.

Ane hanya bisa tersenyum simpul mendengar penuturan bapak yang berbusa busa tentang drama pemilihan pimpinan KPK itu.Antusiasnya malah mengalahkan ketika dia menceritakan “klien” kreditannya yang suka sembunyi ketika ditagih.Ane udah memperingatkan beliau,bahwa kita ngomong ditelpon,yang artinya setiap detiknya gak gratis jadi kenapa menghamburkan menit demi menit hanya untuk membicarakan KPK idol itu.”Apakah pemilihan ketua KPK itu tidak penting menurutmu?” Bapak bertanya dengan nada tersinggung.”Bukannya tidak penting Pak,tapi urusan dapur kita jauh lebih penting daripada idol idolan itu” ."

'via Blog this'

Orang Gila Bernama Dahlan Iskan

Orang Gila Bernama Dahlan Iskan: "Maaf! Saya harus bilang Pak DI GILA! Bayangkan, di saat pejabat lain, bahkan yang levelnya masih kroco, sudah berani nguing-nguing minta lewat di jalan tol dengan pengawalan, bapak ini malah nekat naik Kereta Api, dan bukan sembarang KA, ini KRL! Sungguh GILA!

"

'via Blog this'

Perceraian Emosi (Emotional Divorce)

Perceraian Emosi (Emotional Divorce): "- - By. Julianto Simanjuntak***

Seorang pengusaha beken, sebut saja Roy. Bisnisnya hebat, uangnya banyak. Tapi Sayang rumah tangganya tidak harmonis, selalu konflik dengan istri. Salah satu sebabnya Roy berkali-kali affair.

Dini istrinya mengidap depresi, sebab Suaminya tidak pernah berubah, malah makin parah. Selain tertekan secara emosi karena ulah suaminya, Dini merasa makin kesepian. Sebab suaminya makin sering keluar negri. Kalaupun di Jakarta sering menginap di hotel dengan teman kencan. Dini hanya sendirian di rumah bersama pembantu, sementara Anak tunggal mereka sudah setahun sekolah di luar negeri.



Lama Dini ingin bercerai dengan Suaminya, hanya dia menunggu Roy yang berinisiatif. Sebab dia sendiri takut dengan aturan agamanya. Meski Dini dan Roy serumah, sesungguhnya mereka sudah lama tercerai secara emosi."

'via Blog this'

(Cinta Palsu) Menguji Cinta, Ini Caranya…

(Cinta Palsu) Menguji Cinta, Ini Caranya…: "By. Julianto Simanjuntak**

“Aku Cinta Padamu!” Hmm……jangan cepat percaya. Ujilah cinta itu, jika tidak bisa-bisa engkau akan menderita selamanya karena menerima “cinta palsu”. (Bang JS)

Bayangkan, calon staf yang melamar kerja saja sekarang diuji macam-macam. Bukan hanya ujian kepandaian, tapi juga uji kesehatan hingga psikotes. Bahkan saat diterima ada istilah magang, pegawai kontrak, hingga diangkat sebagai pekerja tetap. Nah, jika demikian ketat seleksi jadi staf di sebuah lembaga, apalagi saat menerima “lamaran cinta” seorang pria atau wanita. Kita patut mengujinya dengan seksama.

Kini sudah mulai ada alat tes pranikah. Baik untuk menguji kepribadian maupun kesehatan mental. Alangkah baiknya sebelum melanjutkan hubungan ke arah yang lebih serius setiap orang perlu menguji (cinta) calonnya."

'via Blog this'

Tragedi Jembatan Kukar & Dana 103 T

Tragedi Jembatan Kukar & Dana 103 T: "By. Julianto Simanjuntak**

Dalam perjalanan Kereta Api Tegal-Jakarta, penulis sempat membaca laporan Rekan Kompasianer indra furwita yang mengabarkan bahwa Jembatan Kutai Kertanegara Tenggarong runtuh tak bersisa (HL). Berita detik.com memberitakan sementara ini tiga nyawa melayang, dan belasan terluka.

Lima bulan lalu penulis melewati jembatan ini dan mengaguminya. Jembatan kebanggaan masyarakat Tenggarong. Bagaimana jembatan megah yang baru 9 tahun ini bisa runtuh? Apa yang salah?

Penulis juga kaget saat dua bulan lalu membaca plang pengumuman Jasa Marga di jalan Tol menuju Bandung. Tertulis Selama 9 bulan terjadi hampir 500 kecelakaan, dan puluhan meninggal dunia. Yang menyedihkan ditulis disana penyebab kecelakaan adalah “Salah antisipasi”. Apakah Artinya (menurut pengelola jalan Tol) yang salah seolah pada si pengemudi (doang)?"

'via Blog this'

Pulih dengan Pengakuan dan Menuliskan

Pulih dengan Pengakuan dan Menuliskan: "By. Julianto Simanjuntak***

“Dalam pengalaman membantu klien kami menggunakan dua cara membantu pemulihan dari masa lalu yang buruk: pengakuan dan menuliskan. Mengajar mereka mendaur ulang pengalaman buruk tadi dalam anigerahNya menjadi kebaikan di masa kini, untuk diri sendiri dan orang lain yang mengalami luka yang sama”

Hidup adalah anugerah, pengalaman merupakan mutiara hidup. Pengalaman kita sejak dalam kandungan, merupakan kekayaan. Kelahiran kita dan prosesnya sungguh-sungguh ajaib. Mengagumkan. Karenanya perlu kita camkan dengan sungguh.

Semua masa lalu kita, Tidak peduli pengalaman itu baik atau buruk, merupakan pengalaman yang punya makna. Sayangnya kita sadar atau tidak cenderung melupakan masa lalu. Terutama masa lalu yang burruk dan traumatis. Khususnya yang terjadi saat kita masih kanak-kanak."

'via Blog this'

Media Sosial dan Pengembangan Karir

Media Sosial dan Pengembangan Karir: "By. Julianto Simanjuntak***

“Benarlah perkataan Prof. T. Ndraha, yakni agar kami menggunakan media sosial seluas mungkin. Perkataan itu kini menjadi kenyataan. Kami percaya jaringan Media sosial merupakan berkat Tuhan yang baik kita gunakan bagi pengembangan diri, karir dan pengabdian bagi masyarakat”

Sepuluh tahun lalu penulis bersama Istri memulai sebuah lembaga Peduli Konseling. Saat itu kebutuhan akan layanan konseling sangat besar, tetapi kesadaran akan pentingnya konseling sangat terbatas. Ada stigma negatif tentang konseling. Seolah hanya orang sakit jiwa yang perlu konseling. Namun kami sudah memutuskan terjun dalam bidang ini mengingat besarnya kebutuhan layanan ini di Indonesia.

Namun baru saja kami mulai lembaga ini kami sedih, kecewa dan putus asa. Respon sangat kecil. sangat sedikit yang bisa kami kerjakan. Klien nyaris tidak ada yang datang. Rasanya sulit mengembangkan karir kami. Saat itu tidak ada sarana yang membuat orang mengenal kami dan paham akanpentingnya konseling."

'via Blog this'

Apa Sih Susahnya Bilang “Terima Kasih”?

Apa Sih Susahnya Bilang “Terima Kasih”?: "By. Julianto Simanjuntak***

Dokter Lukas menuliskan satu kisah menarik. Suatu hari Yesus menyembuhkan 10 penderita kusta. Penyakit kulit yang mengerikan. Penderita umumnya dikucilkan oleh masyarakat dan dianggap terkutuk.

Setelah sembuh ternyata hanya satu orang yang berterima kasih dengan girang. Dia kembali mencari Yang Menyembuhkannya dan menghatur rasa terima kasih. Yang satu itu ternyata orang Samaria, orang yang dianggap “asing” dan rendah oleh orang Jahudi.

Demikianlah gambaran sikap hidup orang Jahudi di abad pertama. Meski merasa mendapat keistimewaan mereka lupa siapa Yang Berbicara dan berbuat baik kepada mereka. Hidup mereka hanya menjalankan ritual keagamaan saja, tapi kosong dari penyembahan. Merasa layak menerima kebaikan Tuhan. Cenderung sinis dengan bangsa lain yang non jahudi.

Anehnya dalam peristiwa ini Justru orang yang mereka anggap rendah dan asinglah (Samaria) yang berterima kasih. Dialah satu satunya menghargai penyembuhan tadi. Sembilan lainnya mengabaikan."

'via Blog this'

KOMPASIANIVAL

KOMPASIANIVAL: "By. Julianto Simanjuntak **

Mengapa aku gelisah
merasa gundah
Pikiran susah
Badan mudah lelah
Hati resah
Maunya marah

Entah kenapa aku gelisah
Pada siapa aku marah
Tak ada alasan aku susah"

'via Blog this'

Seni Membela Istri

Seni Membela Istri: "By. Julianto Simanjuntak***

Salah satu pemberian terbaik dalam hidup manusia adalah keluarga. Keluarga merupakan lembaga pusat pembentukan manusia menjadi berguna dan bahagia.

Dari manakah sumber seorang Presiden, Menteri, Dokter, Musisi, Penyair, Guru, atau bidan yang baik? Jawabnya adalah dari keluarga.

Tidak ada seorang suami dan sekaligus ayah yang berhasil tanpa dukungan istri. Demikian sebaliknya, tidak ada istri dan sekaligus ibu yang sukses tanpa pengayoman suaminya.

Kali ini penulis secara khusus menyoroti peranan suami sebagai pembela alias advokat istri. Dalam masyarakat paternalistik sering ada kabar tak sedap, suami menganiaya istri. Suami tidak terlibat banyak dalam pengasuhan anak. Bagaimana sesungguhnya posisi dan fungsi utama suami dalam perkawinan ?"

'via Blog this'