Monday, December 12, 2011

[Cermin] Bodoh itu Apa? Kupu-Kupu Terbang


[Cermin] Bodoh itu Apa? Kupu-Kupu Terbang

Washington DC,12 Desember 2011
Bodoh........
Tolol.........
Adalah selalu memilih
Yang tidak sesuai dengan kepentingan umum

Tolol adalah suatu uangkapan rasa
Bolot adalah suatu perbuatan melukai diri
Demi kepentingan yang salah kaprah
Demi kepentingan golongan yang disukai...

Stockholm Syndrome....yang terjadi
Dimana penyandera menjalin hubungan bathin
Dimana disandera jatuh cinta...
Saling memiliki hubungan kasih


Aneh memang.....bin ajaib
Itulah kenyataan yang ada
Kenyataan yang menyedihkan
Fakta yang menyakitkan juga menghibur

Ibarat Preman dan Polisi
Saling membutuhkan
Ibarat jurnalis dan berita
Saling merindukan

Bodoh yang dipelihara
Bodoh yang di sayangi
Kesalah kaprah yang disukai
Kepandaian terutupi

80% manusia hanya mendengar
20% manusia menggunakan pikiran
Gosip lebih hebat
Fakta tidak relevan lagi

The Spin Master bekerja
Menghembuskan fitnah
Berkhotbah sana sini
Merusak objektivitas manusia

Bukan apa yang nyata lagi
Bukan apa yang terjadi lagi
Tetapi apa yang digosipkan
Tetapi apa yang mau didengarkan
Anak anak yang merana
Anak anak yang terbuang
Berjalan dipinggir jalan
Berdiri di setipa persimpangan

Opppppss....Saya tidak melihatnya
Opppppsss....itu hanya patung...
Opppppsss.... itu hanya ilusi saya...
Yang penting dengarkan kata saya

Spin master the maestro yang hebat
Membodohkan satu bangsa
Mentololkan satu rumpun
Demi kepentingan kaumnya

Kaumnya yang merampok
Kaumnya yang berkorupsi ria
Ibarat lebih enak dengan Setan
Karena Setan itu manis dan lebut

Ibarat lebih enak dengan Iblis
Karena Iblis menggunakan kitab suci
Karena Iblis menggunakan kata-kata lembut
Karena Iblis menggunakan senyum yang maut

Tak terasa semua itu tersihir
Tak terasa semua ikut jatuh cinta
Berbondong-bondong berkumpul
Beramai-ramai membela Iblis

Si Anak gembel tertegun
Si Anak jalanan terpaku
Memandang ...
Terpukau....

Melihat Bangsa yang Besar
Memandang Bangsa yang Jaya
Berkumpul melawan
Berserikat menentang

Menentang kepentingan diri mereka sendiri
Melawan keinginan hati mereka sendiri
Menentang anak anak yang terbuang
Mengabaikan pendidikan anak anak



Demi sesuap suara
Demi setetes kasih palsu
Demi komunitas yang tertipi
Demi kebanggaan nasionali yang ilusi

Dengan bangganya mereka berjalan
Dengan bangganya mereka mencium
Dengan bangganya mereka membusung
Dengan bangganya mereka berkhotbah

Si Anak jalanan termenung
Si Anak jalanan terpukau
Memandang senja
Memandang masa depan yang suram....

Si Tua..... menyapa...
"Nak,...jangan bingung...."
"Nak,...jangan risau...."
"Nak,....jangan gundah"

Si Tua ...melanjutkan....
"Bangsa mu bukan di sini"
"Negeri mu bukan di sini"
"Harapan mu bukan di sini"

"Di surgalah.....adalah tempatmu"
"Kasih ALLAH sejati adalah Benteng mu"
"Keadilan ALLAH sejati adalah Mercusuar mu"
"Allah yang akan menghukum kaum Pintas ini"

"Lanjutkan langkah mu...."
"Pandanglah senja itu..."
"Selama Matahari terbenam..."
"Janji ku hanya untuk mu...."

"Janji bahwa Aku, ALLAH yang Maha Kuasa"
"Akan menghapus semua yang lalim"
"Akan menghancurkan semua Iblis"
"Akan membinasakan semua pengikutnya"

"Jangan hiraukan mereka"
"Jangan gundahkan ketololan mereka"
"Jangan indahkan kepandaian mereka"
"Karena mereka semua telah tertipu"



Hahahaha.......
Bangunlah bangsa yang terbodohkan
Bodoh oleh kaummu yang korup
Bodoh oleh kaummu yang bejat

Jangan dengar apa yang mereka katakan...
Mereka hanya memperkaya diri
Mereka hanya memperbudak
Mereka hanya mengisap darah

Seribu janji...
Seribu khotbah...
Seribu sermon....
Seribu iming.....

Akhirnya....
40 tahun kemudian....
60 tahun kemudian....
100 tahun kemudian...
Hanya waktu yang tidak menunggu....

Waktu yang telah berjalan...
Waktu yang telah melangkah...
Waktu yang telah berlalu....
Waktu yang telah berhebus....

Seperti Hijau berubah...
Seperti Bening berubah.....
Seperti Cinta berubah......
Seperti Iba berubah......

Berubah menjadi Gundul....
Berubah menjadi Kusam.....
Berubah menjadi Benci......
Berubah menjadi Tega......

Dengan Mulut Manis ....
Dengan Senyum Maut....
Bersandiwara.....
Berlakon ria....

Hingga saat nya menagih Janji....
Janji yang hampa....
Hingga saatnya menepati Nazar...
Nazar yang penuh ulat belatung...


Satu per satu hilang....
Satu persatu sirna.....
Yang tertinggal hanya...kamu, Nak
Yang tersisa hanya....kamu, Nak

Karena kamu mengamatinya dari luar
Mengamati ketololan kaum ini...
Karena kamu anak terbuang...
Tersenyum dengan damai

Pengetahuan yang memerdekakan
Ilmu yang tidak di ajarkan di sekolah
Kalam yang tidak di sebut
Saksi yang sendiri memandang....

Walau air mata telah kering
Kering penuh risau
Walau darah telah mengering
Kering tertumpah di bumi

Bumi meminta apa miliki nya
Air meminta apa hak nya
Dengan kasarnya bumi menelan
Dengan kejinya air menghapus

Api tertawa dengan garang
Menaggih janji
Hujan meringis dengan gering
Membasahi semua yang fana

......."Jangan risau, Nak".......
"Biarlah si tolol berteriak"
"Menghina mu yang sengsara"
"Mencibir mu yang terpukau"

Hari akan datang.....
Masa depan akan beragyung....
Menuju ke dunia yang baru...
Membuat mu terbang seperti KUPU KUPU....

Lanjutan dari kisah "Perjalanan Tukang Becak Mencari  Adinda"
Jack Soetopo

No comments:

Post a Comment