Gubernur Banten, Dengarkan Kami……….: "Tahun 1985, ketika presiden Suharto sedang asyik menebar senyum magisnya, bercerita tentang negaranya yang sedang tinggal landas dan berhasil swadaya pangan. Nun berjarak sekitar 130 km dari istananya, masyarakat Lebak Banten berjibaku dengan ketiadaan listrik, keterbatasan pangan, ketiadaan air bersih, jalan-jalan berlubang seluas kubangan kerbau. Anak-anak Sekolah Dasar (SD) Inpres setempat harus “nyeker” (bertelanjang kaki) atau bersendal jepit dan menempuh jarak jauh untuk tiba di sekolahnya.
Dalam rangka riset oralit dan dana bantuan USAID untuk masyarakat, penulis beruntung karena berkesempatan tinggal dirumah 3 guru Inpres yang lokasinya berseberangan dengan sekolah tempat mereka mengajar. 3 guru untuk 6 kelas. Setiap kelas mempunyai murid 10-15 orang siswa. Berseragam merah putih kumal, berbekal sebuah buku yang digulung dan diselipkan di saku kemeja serta pensil yang sudah diraut pendek hingga harus disambung kertas dan karet gelang agar pensil tersebut dapat digenggam."
'via Blog this'
Wednesday, January 25, 2012
Humor Itu Serius?
Humor Itu Serius?: "Humor, identik dengan segala sesuatu yang bikin tertawa. Buat sebagian besar orang, humor terkesan main-main dan tidak serius. Tidak ada pejabat publik yang membungkus pernyataan dan pidatonya dengan humor. Takut dikira main-main. Mengumumkan “penyesuaian” harga BBM, misalnya, pasti yang mengumumkan tampangnya selalu berkerut, serius. Pernyataan para wakil rakyat tentang ke-tak terlibatan-nya dengan kasus korupsi, selalu tanpa senyum. Padahal sesungguhnya mereka lucunya bukan main.
Jadi, humor memang main-main dan jidat berkerut itu serius. Yang serius itu gak ngakak dan yang ngakak itu tidak serius………..Apa betul demikian?"
'via Blog this'
Jadi, humor memang main-main dan jidat berkerut itu serius. Yang serius itu gak ngakak dan yang ngakak itu tidak serius………..Apa betul demikian?"
'via Blog this'
NBC Politics - Arizona governor, Obama in 'tense' exchange over book
NBC Politics - Arizona governor, Obama in 'tense' exchange over book: "Arizona Gov. Jan Brewer and President Barack Obama engaged in an apparently tense exchange on an airport tarmac shortly after Air Force One touched down outside Phoenix on Wednesday.
The two leaders could be seen talking intently at the base of Air Force One's steps. Both could be seen smiling, but speaking at the same time.
Obama appeared to walk away from the Republican governor while they were still talking, according to a White House pool reporter. Brewer confirmed that by saying she didn't finish her sentence."
'via Blog this'
The two leaders could be seen talking intently at the base of Air Force One's steps. Both could be seen smiling, but speaking at the same time.
Obama appeared to walk away from the Republican governor while they were still talking, according to a White House pool reporter. Brewer confirmed that by saying she didn't finish her sentence."
'via Blog this'
“Jalan Batik,” Obyek Wisata Kebanggaan Jakarta
“Jalan Batik,” Obyek Wisata Kebanggaan Jakarta: "akarta adalah ibukota. Semua orang tahu itu. Termasuk juga Kementerian Pekerjaan Umum yang setahu saya mengurusi dan bertanggungjawab atas infrastruktur negara. Termasuk jalan raya, tentunya.
Bicara soal jalan raya, saya bangga lahir dan tinggal di Jakarta. Di mana-mana jalan berlubang. Kalau tidak ada lubang, maka yang ditemukan adalah tambalan lubang berkotak-kotak dan berundak-undak. Berserakan di setiap jengkal jalan tak beraturan.
Saya menyebutnya jalanan batik. Yaitu jalan beraspal dengan corak batik kotak bulat berundak. Polanya berasal dari tambalan aspal untuk lubang-lubang tadi. Untuk mempermanis motif kotak berundak-undak, di beberapa sudut jalan batik ini diberi sentuhan lubang kecil. Ada yang dangkal ada yang dalam. Lalu lama-lama lubang ini akan membesar untuk kemudian ikut ditambal seperti lubang-lubang lainnya.
Dan ini bisa jadi potensi wisata baru di tengah kota."
'via Blog this'
Bicara soal jalan raya, saya bangga lahir dan tinggal di Jakarta. Di mana-mana jalan berlubang. Kalau tidak ada lubang, maka yang ditemukan adalah tambalan lubang berkotak-kotak dan berundak-undak. Berserakan di setiap jengkal jalan tak beraturan.
Saya menyebutnya jalanan batik. Yaitu jalan beraspal dengan corak batik kotak bulat berundak. Polanya berasal dari tambalan aspal untuk lubang-lubang tadi. Untuk mempermanis motif kotak berundak-undak, di beberapa sudut jalan batik ini diberi sentuhan lubang kecil. Ada yang dangkal ada yang dalam. Lalu lama-lama lubang ini akan membesar untuk kemudian ikut ditambal seperti lubang-lubang lainnya.
Dan ini bisa jadi potensi wisata baru di tengah kota."
'via Blog this'
Corruption Grade A+++ Vs. Investment Grade (Karikatur)
Corruption Grade A+++ Vs. Investment Grade (Karikatur): "Presiden RI Susilo pada pelantikan KIB hasil reshuffle : “ Ada perampokan Uang Negara ! ”, itu ucapan Oktober 2011 — lantas kemarin ditegaskan beliau kembali, “ Cegah Korupsi ! “ (Januari 2012).
Kompas Sabtu 22 Oktober 2011 menulis : “ ……….Negara harus Represif. Untuk mencegah perampokan uang Negara secara terus menerus oleh pejabat pemerintah pusat, pejabat daerah, dan anggota parlemen, Negara harus dengan pendekatan represif ……………… Selain itu , dibarengi juga dengan perbaikan sistem. Kalau tidak, uang Negara banyak dikuasai pribadi dan kelompok tertentu, “ kata Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi M. Jasin, Jumat (21/10).
Sampai hari ini Sistem yang berlaku adalah sebangun dengan Budaya Korupsi — saksikanlah Karikatur berikut :
Investment pasti tidak akan mencapai tingkat optimal —- bagaimana Lapangan Kerja akan tercipta ? — bagaimana bisa memberantas Kemiskinan ? — bagaimana bisa mengokohkan Daya Beli Rakyat ? — bagaimana mungkin bisa memelihara Pasar Domestik dengan mandiri ?"
'via Blog this'
Kompas Sabtu 22 Oktober 2011 menulis : “ ……….Negara harus Represif. Untuk mencegah perampokan uang Negara secara terus menerus oleh pejabat pemerintah pusat, pejabat daerah, dan anggota parlemen, Negara harus dengan pendekatan represif ……………… Selain itu , dibarengi juga dengan perbaikan sistem. Kalau tidak, uang Negara banyak dikuasai pribadi dan kelompok tertentu, “ kata Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi M. Jasin, Jumat (21/10).
Sampai hari ini Sistem yang berlaku adalah sebangun dengan Budaya Korupsi — saksikanlah Karikatur berikut :
Investment pasti tidak akan mencapai tingkat optimal —- bagaimana Lapangan Kerja akan tercipta ? — bagaimana bisa memberantas Kemiskinan ? — bagaimana bisa mengokohkan Daya Beli Rakyat ? — bagaimana mungkin bisa memelihara Pasar Domestik dengan mandiri ?"
'via Blog this'
Lebih Murah Polisi Awasi Parkiran Tempat Dugem Daripada Buat Pagar Besi di Trotoar Jalan
Lebih Murah Polisi Awasi Parkiran Tempat Dugem Daripada Buat Pagar Besi di Trotoar Jalan: "Tragedi Tugu Tani yang menewaskan 9 orang dan beberapa yang lain luka-luka membuat beberapa masyarakat yang peduli pejalan kaki di Jakarta mengusulkan adanya pagar pembatas antara jalan dan trotoar. Sehingga kalau ada supir mabuk lain, minimal laju kendaraan dapat ditahan dengan pembatas ini.
Usulnya bagus, tetapi bisa jadi sangat mahal. Misalnya 1 besi begituan harganya 100 ribu, lalu jaraknya setiap 1 meter satu, nah berapa kilometerkah trotoar di Jakarta yang ramai pejalan kaki? 100 km? 200 km? Kalau 100"
'via Blog this'
Usulnya bagus, tetapi bisa jadi sangat mahal. Misalnya 1 besi begituan harganya 100 ribu, lalu jaraknya setiap 1 meter satu, nah berapa kilometerkah trotoar di Jakarta yang ramai pejalan kaki? 100 km? 200 km? Kalau 100"
'via Blog this'
Ruang Oval Barack Obama Lebih Murah Dari Biaya Renovasi Ruang DPRD-DKI
Ruang Oval Barack Obama Lebih Murah Dari Biaya Renovasi Ruang DPRD-DKI: "JAKARTA-Retrofit Gedung DPRD DKI Jakarta sebesar Rp 80 miliar terus disorot. Selain angkanya fantastis, anggaran yang tercantum dalam APBD DKI 2012 itu dialokasi ke Sekretariat Dewan DPRD DKI.
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar. Sebab, untuk proses pembangunan maupun pemeliharaan gedung milik Pemprov DKI merupakan tugas pokok dan fungsi Dinas Perumahan dan KTBG DKI.
Seperti diketahui, proyek retrofit adalah proyek mengubah wajah lama gedung DPRD supaya memiliki wajah sama dengan gedung baru DPRD yang saat ini dalam pengerjaan. Gedung baru tersebut dibangun di bekas lahan gedung Dinas Pelayanan Pajak yang posisinya persis di samping gedung lama DPRD.
Karena tampilan calon gedung baru DPRD lebih dinamis dan modern, wajah gedung lama yang rencananya dipakai sebagai ruang paripurna terlihat berbeda. Padahal, gedung lama dan gedung baru DPRD akan dijadikan satu."
'via Blog this'
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar. Sebab, untuk proses pembangunan maupun pemeliharaan gedung milik Pemprov DKI merupakan tugas pokok dan fungsi Dinas Perumahan dan KTBG DKI.
Seperti diketahui, proyek retrofit adalah proyek mengubah wajah lama gedung DPRD supaya memiliki wajah sama dengan gedung baru DPRD yang saat ini dalam pengerjaan. Gedung baru tersebut dibangun di bekas lahan gedung Dinas Pelayanan Pajak yang posisinya persis di samping gedung lama DPRD.
Karena tampilan calon gedung baru DPRD lebih dinamis dan modern, wajah gedung lama yang rencananya dipakai sebagai ruang paripurna terlihat berbeda. Padahal, gedung lama dan gedung baru DPRD akan dijadikan satu."
'via Blog this'
Allah Punya Kartu ATM Nggak?
Allah Punya Kartu ATM Nggak?: "Ada cerita lucu antara aku dan putriku Michiko (6 tahun) di sore kemarin. Ketika Michiko menolak pergi mengaji pada TPA di Masjid komplekku karena malas.
Mama : “Ayo Chiko, segera berangkat ngaji. Nanti telat loh!” perintahku padanya.
Michiko : “Aku malas, Ma. Capekkk…tau! Aku pengen tiduran sambil nonton TV aja.”
Mama : “Nggak bisa Chiko, kamu harus berangkat ngaji. Nanti nggak pinter-pinter loh ngajinya.”
Dengan wajah cemberut dan sedikit kesal, Michiko bangkit dari karpet dan berkata,
Michiko : “Kenapa sih harus susah-susah ngaji? Emangnya kita dapet apa kalau pinter ngaji?”"
'via Blog this'
Mama : “Ayo Chiko, segera berangkat ngaji. Nanti telat loh!” perintahku padanya.
Michiko : “Aku malas, Ma. Capekkk…tau! Aku pengen tiduran sambil nonton TV aja.”
Mama : “Nggak bisa Chiko, kamu harus berangkat ngaji. Nanti nggak pinter-pinter loh ngajinya.”
Dengan wajah cemberut dan sedikit kesal, Michiko bangkit dari karpet dan berkata,
Michiko : “Kenapa sih harus susah-susah ngaji? Emangnya kita dapet apa kalau pinter ngaji?”"
'via Blog this'
Subscribe to:
Posts (Atom)